Rabu, 18 Desember 2013

Sahabat dalam asa, sahabat dalam iman, sahabat dalam cinta


Sahabat dalam asa, sahabat dalam iman, sahabat dalam cinta
Bukan hanya satu atau dua, berpuluh2 sekaligus mereka hadir bahkan dalam hari yang sama.
Hanya detik yang membedakan waktu kita dalam awal bertegur sapa.
ya perkenalan, bahkan aku tidak ingat semua.
Tidak ingat semua bagaimana aku dan mereka saling menyebutkan nama atau hanya sekedar melemparkan senyuman entahlah ingatanku sudah mulai menurun mungkin kebiasaan,  karena tersuggesti dari beberapa diantara mereka yg punya keunikan ini, seperti lupa nama teman, lupa nama guru aduh gimana kali.. dan setiap masa selalu ada mereka yang seperti ini..coba kalau lupa uang jajan, lumayan tuh orangtua mereka bisa irit setidaknya pas mereka terjangkit kata yang namanya lupa.
Mereka memang datang silih berganti tapi tak pernah terganti. Mengarungi asa tanpa gundah, melewati jalan yang begitu panjang dan berliku.. adakah diantara kalian yang sudah merasa lelah???  ah sebenarnya itu hanya iklan belaka.. buktinya berdiri lagi dan melanjutkan perjalanan.

perjalanan,
sahabat ingatkah perjalanan itu,  awalnya kita merasa jalan yang akan kita lalui begitu jauh dan membuat kita enggan untuk melangkahkan kaki. Tapi entahlah ahirnya kita mencoba melangkahkan kaki ini, satu, dua, tiga langkah..
terus melangkah
berjalan..
sesekali bahkan kita sudah mampu berlari,
mengurangi kecepatan.. berhenti ..kenapa?
ada tanjakan, malas ??
tapi bukankah tetap dilalui juga??
Yah itulah kita. 
Kita terkadang sulit menghadapi diri kita  sendiri,
yah pikiran kita.
“aku malu, aku gk berani, takut,..
ih males, yah aku kayanya gak bisa deh..”
hmm ini juga penyakit..penyakit yang berhubungan dengan penggapaian asa ..(sama sekali gak ada di diagnose keperawatan)

asa yang tinggi yang tak begitu pasti karena masa dapat merubahnya, dulu sempat aku bermimpi ingin menjadi seorang guru berpakaian rapih, terlihat pintar dan bersahaja, hmm…mimpi itu berubah karena aku menyukai mata kuliah biologi, TING berubah ingin jadi dokter setiap kerja memakai jas warna putih itu, senang rasanya bisa mengobati orang, Hiattt GURAK ternyata harus melewati proses yang begitu rumit dan lama tapi entahlah aku tak tau sebenarnya bagaimana melewati gerbang untuk masuk keranah itu. Eng ing eng…kulihat di KTM ku sekarang aku adalah seorang mahasiswa keperawatan sama seragamnya putih juga, tapi ga semuanya putih kawan..(itu citaku setelah selesai membaca lembar-lembar hidup ini, mudah-mudahan episodenya masih panjang). Yah setelah bergulat pikiran, pengen pake seragam lis biru apa orange, haha entahlah bahkan jujur hanya saat-saat tertentu saja aku merasa sebagai seorang mahasiswa, selainnya aku masih terseok-seok terbawa ke masa putih abu,atau biru bahkan ini sedikit agak aneh aku seakan ada disebuah toko baju dengan segala pernak-pernik yang menyertainya, karena bisa saja buku diktat dimejaku berubah jadi sebuah katalog. haha sebenarnya aku ada dimana?? Entahlah karena walaupun sekarang aku ada dijurusanku ini tapi harapanku tentang profesi sudah berubah lagi. Bagaimana dengan kalian sahabat??
catatan :
“Asa itu tidak pernah mengenal titik, selama masih ada lorong waktu bagi  yang terus mau mendekapnya”
dalam perjalanan ini, banyak sekali hadiah yang Allah hadirkan untukku. Yah kalian sahabat yang membuat aku berani bermimpi, kalian yang menemani lalu menyemangatiku dalam mewujudkannya.

Hai sahabat asa sudah dimanakah posisi kalian saat ini?? Berapa banyak lembar-lembar kertas yang sudah kalian isi dengan catatan2 itu?? Jangan pernah lelah yah karena ada nikmat ilmu yang kalian dapati dalam perjalanan  pencapaiannya “karena intinya ilmulah yang kita cari”, ingatlah ketika kalian merasa jenuh dengan rutinitas yang namanya belajar, sahabat ingatkan aku juga tentang ini.


Bagi sahabatku yang pencapaian asanya bukan melalui mengisi lembar-lembaran kertas dengan catatan, kalian lebih istimewa bagiku karena kalian lebih berani mencari ilmu di dunia nyata, tidak seperti kami yang masih mengikuti program.  kalian tak terikat waktu untuk mencari ilmu yang lebih nyata, yah “pengalaman sahabat”..jangan pernah berkata bahwa kita tak sejalan lagi, hai bukankah yang kita tuju sama, titik itu?? Ingatkah kalian kita pernah berada ditempat yang sama tanpa perbedaan, kita merah, kita biru dan kita abu. Apa yang membedakan kita, aku pikir hanyalah cara, cara kita menuju titik itu..
ayolah, sapalah aku sahabat asa..dimana kalian?? Aku juga akan, kalau bisa sebelum kalian. Bukankah lebih indah pelangi daripada langit, lebih berwarna dan lebih menarik dipandang walau jarang muncul..
ah sebenarnya kalian yang mencuri start dariku, tidakkah kalian ingin berbagi pengalaman itu?.
jujur aku belum siap, tapi rindu dalam rutinitas seperti kalian, karena ada asa-asa yang mungkin bisa diwujudkan  pada masa yang kalian jalani sekarang.. aku ingin mewujudkannya tanpa harus menambah telur di jidat pohon apelku.
kapan kita bisa berbincang-bincang lagi, besok? Via apa? Jam berapa? Ingin berapa menit? 10 menit saja bagaimana?  Oh terlalu lama. 5 menit juga tak apa, bisa?.
catatan:
“bukan kita yang sudah berbeda, hanya cara kita yang tidak sama dalam mencapai titik itu”
semoga Allah terus memeluk mimpi-mimpi kita (amiin)..
SEMANGAT !!!
…………………………………
???? mengenai judul diatas, bukan tidak singkron tapi kalian adalah ketiganya,
Dalam pencapaian asa,  bersama kalian kureguk iman dan ku sapa cinta sehingga semuanya terasa begitu bermakna..

Jumat, 13 Desember 2013

Surat Untukmu Nak, “Engkau Adalah Harapan

Oleh Hanif Sang Pemberontak Suci

Untuk calon anakku yang belum tahu dari rahim wanita mana engkau akan lahir dan melihat dunia, nak kutulis surat ini kepadamu agar engkau tahu bahwa aku juga seperti calon ibumu yang mungkin juga merindukan kehadiranmu, insya Allah.
Nak, besar harapan ayahmu ini kepadamu, agar kelak bila engkau hadir di dunia mampu mengetarkan istana kesyirikan dan tiran yang telah menindas Umat Islam, di manapun mereka berada. Melawan mereka dengan teman atau sendirian, walau engkau harus menebus itu semua dengan kematian.
Nak, walau nantinya ayahmu ini tidak mampu memberikan kasih-sayang seperti ibumu berikan, tapi yakinlah semua yang ayah lakukan adalah agar engkau mendapatkan yang terbaik, agar engkau menjadi manusia seutuhnya.
Nak bila engkau telah hadir di dunia, ayah ingin mengatakan kepadamu seperti Luqman Hakim menasehati anaknya yang di abadikan oleh Allah SWT dalam kalamNya yang suci. Ku tulis lagi nak kata-kata Luqman kepada anaknya agar engkau bisa mengambil pelajaran darinya, agar engkau meneladani mereka yang namanya telah melambung tinggi ke langit dan mengharumkan diri dengan keteladanan.
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah). Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar’.”
(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui’.
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Nak, mungkin kata-kata di atas yang dapat ayahmu berikan kepadamu, karena ayahmu ini tidak punya dunia dan tahta untuk diwariskan kepadamu kelak, namun ayah yakin bila engkau meneladani perkataan Luqman Hakim kepada anaknya, semua bangsa-bangsa akan tunduk di bawah kakimu dan dunia dalam gengaman tanganmu, tapi ayah berharap bukan itu tujuan hidupmu, ada tujuan yang lebih mulia daripada kenikmatan dunia yaitu kampung surga yang kekal abadi dan bertetangga bersama Rasulmu kelak di sana.
Itu saja nak harapan ayah kepadamu, mungkin terlalu berlebihan dan berat bagimu, tapi ayah yakin setiap manusia pasti berproses dalam menuju kesempurnaan walau harus mengorbankan semua yang dimiliki dan dicintai, dan ayah yakin engkau bisa melaluinya bila ikhlas hanya mengharap wajahNya yang mulia.
Mungkin untuk hal-hal yang lain ibumu lebih tahu daripada ayahmu ini, karena bagaimanapun jua, ayah tidak bisa setiap waktu ada di sampingmu dan menemani dalam melewati hari-harimu di dunia, ada yang membuat ayah akan selalu di luar rumah hingga intensitas pertemuan kita mungkin tak sebesar engkau bersama ibumu.
Satu lagi nak, bila suatu saat ada sesuatu terjadi pada ayah, engkau harus tabah, jaga ibumu dengan baik, taati dia dan jangan buat dia bersedih. Dan bila ayah tidak kembali ke rumah untuk selamanya itu bukan karena ayah tidak hirau dengan ibumu dan engkau tapi ini adalah panggilan yang ayah sudah berjanji bila masa itu telah tiba tidak akan menunda walau sedetikpun dalam menyambutnya.
Semoga pertemuan kita dipercepat oleh Allah SWT, agar Rasulullah SAW membanggakan ayah kelak karena punya banyak keturunan yang patuh dengan sunnahnya tanpa ada pertanyaan dan bantahan.
Dan surat yang amat sangat sederhana ini ayah tulis untukmu agar kelak bila engkau membacanya agar tahu betapa ayah sangat mencintaimu dan banyak berharap kepadamu.
Dari ayahmu yang sangat ingin melihat engkau kelak menjadi pejuang yang tegar di jalan tauhid dan jihad.


Hanif Abdullah
Redaktur Majalah Online
ansharullah.com

Selasa, 03 Desember 2013

Yang bermetamorfosis…

Lama gadis kecil memperhatikan sesuatu, entah apa yang ia perhatikan, bibirnya melebar memperlihatkan sedikit giginya bersamaan dengan bahunya yang mengangkat dan kepalanya yang bergetar. “ihhh..” ucapnya.  Seorang wanita cantik menghampirinya, wanita itu nampak anggun dan lembut ditambah dengan balutan jilbab dan kerudung yang menjuntai sepinggang menutupi lekuk tubuhnya. Ia kemudian tersenyum melihat apa yang dilihat gadis kecilnya itu.
seekor ulat sedang merayap diatas rumput hijau, lalu ia rengkuh tubuh anaknya yang mungil  itu yang masih nampak merasa jijik sambil berucap “sayang, ada banyak pelajaran  dari binatang  yang menjijikan itu”. Jelas anaknya tidak mengerti apa yang ibunya katakan.
Tapi kita semua tentu paham apa yang dimaksudkan wanita itu…
telur_ulat_kepompong_kupu-kupu
Ada yang menarik…
Ada yang menggugah..
Yang bisa membuat orang berdecak kagum dan berucap subhanallah.
Ulat yang menjijikan berubah menjadi sekor kupu-kupu yang terbang nan indah dipandang apalagi ketika mengitari bunga-bunga. Sekali lagi subhanallah….
Semuanya ada proses sayang, jika kita sekarang kurang baik dipandang orang, berproseslah. Tidakkah engkau ingin seperti itu, matapun sejuk jika memandangnya sebelum mulut berucap.
Disini ada pelajaran, lewat seekor ulat digambarkan..
Butuh waktu, butuh kesabaran,
Kupu-kupu tidak berharap  ada yang membantunya ketika ia ingin melepaskan diri dari kantung kepompongnya, karena akan lebih baik ia dapat melewatinya sendiri, ia pasti memiliki motivasi. Kenapa? Karena setelah itu ia akan terbang bebas menambah indahnya pemandangan dunia, menghinggapi bunga-bunga yang harum baunya. Bukan untuk lumpuh  tak dapat terbang karena ia dimudahkan dalam perjuanganya. Karena jika memudahkannya, bisa saja tanpa sadar niat kita membantu kupu-kupu itu untuk segera keluar dari kantong kepompongnya  membuatnya tak dapat terbang.
Proses itu harus dilewati. Begitupun dengan hidup, yu kita tarik napas dalam sejenak, ups…jangan lupa keluarin perlahan dari mulut. Perjuangan dalam berproses  itu memang dibutuhkan.  Jika banyak rintangan bin halangan terus menghadang, hadapilah.
“Tapi saya gak kuat lagi, rintangannya seperti beban yang begitu berat dikepala, lalu pindah kepundak dan jatuh dihadapan saya, menutupi jalan saya untuk melangkah , tak ada celah lagi…”
Dorong !!!
kalau perlu ingatlah siapa yang membuat kita bersemangat, memperhatikan kita berproses.
Ada???
Udah ada semangat??? Minta semangat itu mendorong kita dari belakang. Hancurkan rintangan itu.
Sulit?? Bersabarlah.
Sabar itu ada batasnya. Jika ada batasnya saya pernah mendengar itu bukan sabar berarti. Wawllahualam…
SEMANGAT !!!
Ada janjinya ko. Satu diantaranya “setelah kesulitan itu ada kemudahan…”
Yang diulang hingga dua kali.

Rabu, 15 Mei 2013

Terima kasih telah ajariku

Ada simpul senyum diujung bibir ini ketika ku sebut nama-Nya saat mulai bersua kata dengan mereka, indah hidup ini, indah sungguh indah…… Mereka yang teristimewa bagiku, lebih dari sekedar kantong doraemon. Karena jelas bukan hal-hal yang mempermudah yang aku butuhkan ternyata, tetapi segala kesulitan yang bisa buatku menyadari hal ini.. “this is life, life is beautiful”….. Airmata tak selamanya mewakili kesedihan, tapi airmata bisa jadi saksi keindahan kata ketika aku tidak sadar mengungkapkan rasa yang telah jauh mereka buktikan untukku yang tidak hanya dengan membalutku dengan kain yang menghangatkan itu. Tapi ada masa yang begitu panjang, sepanjang waktuku hingga detik ini… mereka yang bukan hanya mengajariku mulai dari kata A hingga aku sekarang bisa berkata-kata hingga Z bahkan berulang-ulang, tapi mereka juga yang ajariku berbagai hal. Hingga akupun tertunda untuk hanya sekedar mengungkapkan rasa ini. Awalnya aku sangat merasa malu ketika mengungkapkan tiga kata itu pada mereka. Entahlah, kenapa seperti itu?? ..ya sudahlah itulah aku, aku dengan kekuranganku… “life is beautiful, beautiful because of  love” …^_^  sekali lagi aku telah diajari mereka arti dari kata ini, pembuktian dari kata ini, satu kata yang buatku ada disini. Disini bersama mereka, mereka yang memeluku, memapahku dan menuntunku. Padahal jika ingat dengan lamanya waktu yang kulalui, untuk apa aku masih dituntun. Inilah mereka yang begitu amanah dengan titipan-Nya. Aku pikir mungkin mereka ingin aku memahami dulu, sehingga mereka tak henti mengajari dan mengenalkan kepadaku.. this is life and there is love in this life.. jujur sederet definisi yang ada tentang satu kata ini, tidak dapat ku ingat. Yah tergantung pada mereka yang mengartikan pengalamannya.. akupun begitu dalam mengartikannya. Seperti apa?
Ya cinta itu seperti DIA yang menitipkanku pada mereka dan mereka menuntunku,  dengan tidak mengenal jarak dan terhenti oleh batas waktu.. (dahulu, sekarang dan selamanya).
DIA yang selalu ada untukku disetiap saat,Mereka yang selalu berbagi waktu denganku, walau kiloan meter kami terpisah, tapi aku merasa selalu dekat, sungguh dekat… padahal terlebih sering aku menjauh daripada mendekat, tapi kenyataannya mereka tak pernah berpindah posisi : selalu ada, memperhatikan dan mendengar.  Selalu memberi dan tak pernah mengharap balas, ah sungguh bodoh aku jika aku mengesampingkan DIA dan mereka diatas segala rutinitas yang ada. Terlalu ponggahnya aku jika tidak meluangkan waktu beberapa menit saja dari setiap waktu yang aku biarkan berlalu dengan rutinitas yang hanya duduk dan duduk saja. Selalu berkeluh kesah seakan masalah besar hanya aku yang mengalami, kesana kemari-kesana kemari… lupa kalau ada DIA dan mereka yang selalu ada untukku, sekali lagi aku lupa. Hingga satu waktu entah apa yang melintas dalam pikiranku, yang menabrak semua hal yang mempersempit ruangnya. Mungkin ia sudah terlalu muak denganku yang membiarkan terus hal yang tak berguna mengisi ruang pikirku ini. Apakah ia benci denganku yang hampir tidak percaya lagi akan adanya satu kata itu didunia ini, karena semua yang ada dalam jarak pandangku merusak semua hal indah yang selalu aku bayangkan.
ya sudahlah karena mungkin itu cinta antar manusia, “tapi tidak semua sayang….. bukankah mereka juga manusia begitupun kamu, begitu tulus mereka mencintai kamu, kenapa bisa? Karena cinta mereka lillahi ta’ala, hanya karena-Nya. Biarkan yang disekitarmu berteori dan melakukan pembuktiannya masing-masing, tapi ingat untuk kamu seperti mereka saja.. yaa seperti mereka menjaga cinta yang sudah diberikan diantara mereka, apakah kamu tidak berbalik rasa terhadap mereka yang selalu ada untukmu?? Sungguh sedang kemana hati dan pikiranmu? Sudahlah atur kembali sudut pandanganmu, kembali dan rasakan kasih sayang mereka yang jelas adanya.” …….. terimakasih telah ajariku tentang hal ini, inilah kekuranganku selalu memerlukan waktu yang lama untuk menangkap semua pelajaran yang kalian ajarkan, dan aku memang harus menjaga saran yang mereka katakan untuk selalu membawa nama-Nya dalam setiap langkah ketika menjauh dari mereka..dan kembali dengan membawa-Nya lagi.. “sebutlah nama-Nya ketika dalam masa sulit, yakinlah kesulitan itu adalah bentuk kasih sayang-Nya untukmu. Karena kami selalu menitipkanmu pada-Nya supaya mencubitmu jika kamu sudah salah arah.”Ya inilah  lingkaran cinta yang aku rasakan, mereka ada karena-Nya…Tapi bolehkah aku berpendapat dengan pertanyaanku sekarang-sekarang ini? Begini, kenapa jika aku sudah mendapatkan kasih sayang yang begitu besar dan tulus dari-Nya melalui mereka..kenapa aku merasa ada yang kurang 1 ?Mungkin ya karena kita manusia yang selalu membutuhkan orang lain, tidak bisa hanya sendiri. Sendiri mengartikan hidup ini. Kita sebagai manusia memiliki batas waktu untuk ada didunia ini, begitupun dengan mereka orang tuaku, ada masa dimana mereka harus kembali kepada-Nya. Sehingga aku dibiarkan gelisah dari sekarang, terpikir untuk cerita selanjutnya.
Tapi aku tak akan gusar akan seperti apa nanti karena aku akan melakukan apa yang mereka ajarkan, semuanya harus karena-Nya dan selalu bersama dengan nama-Nya..
This is life, there is love in life and love it there because of God's love for usx

Senin, 13 Mei 2013

Sikecil yang berarti

“Nak, dulu bapak seorang yang selalu beraktivitas ditengah terik matahari. Yaa.. bapak bekerja tanpa dasi apalagi ada tanda pangkat dalam diri baik dipapan nama maupun gelar dibelakang nama. Pada pagi hari bapak siapkan air dan sedikit nasi, dengan semangat bapak langkahkan kaki karena malam harinya hujan turun lagi. Pasti perairan sudah mengalir dan tanahnya sudah gembur untuk bertempur dengan si besi tipis atau kaki bapak ini. Nak, kaki bapak ini entah sudah berapa ribu langkah mengitari tanah becek itu. Belum lagi rasa gatal yang sudah tidak dirasa lagi, bagaimana tidak? Binatang peliharaan kampung sebelah ikut juga main becek-becekan bersama bapak, tapi dia juga yang turut membantu meringankan kerjaan bapak waktu itu. Dipertengahan hari setelah menghabiskan bekal, bapak teringat akan bibit yang telah bapak semaikan kurang lebih dua minggu yang lalu. Perasaan bapak sangat bahagia melihat bibit itu sudah tampak hampir menghijau semua, semakin meninggi dan semakin meninggi. Esok harinya tanah gembur kemarin telah menjadi lumpur yang lembut. Terimakasih ya Allah karena si hitam, karena air hujan, karena-Mu pekerjaanku selesai pada tahap itu..AlhamdulillahTak lupa bapak ucapkan itu nak.                                           

Disore hari bapak bersihkan lahan itu dari sisa rumput-rumput yang terlewat kemarin. Lalu bapak ambil penggaris untuk membuat kolom dan garis kecil-kecil. Ah seandainya lahannya sebesar halaman buku tentu penggarisnya pun cukup hanya 30 cm panjangnya. Tapi penggaris yang bapak gunakan waktu itu tentu lebih besar. Nak, bapak bercerita bukan tentang bapak, bukan karena bapak mengeluh atau merasa kecewa. Tapi, tentang arti dalam proses si keci ini (bibit-padi-beras-nasi) jika bibit yang baru ditanam, bapak yakin orangtuamu akan selalu menjagamu dan memperhatikanmu, memberikan kasih sayang yang penuh untukmu. (terhenti sejenak)………….. “Nak, ini sepenggal cerita bapak untukmu.Buang rasa lelahmu nak, itu hanya sementara. Semangat Anakku”

Dan ada keindahan ketika bapak memindahkan bibit yang sudah siap untuk dipindahkan pada setiap sudut kotak-kotak diladang bapak itu, tertata rapih dan teratur. Ada harapan besar bapak  pada bibit itu, harapannya……………..sambil menunggu mereka (bibit-bibit itu)  tumbuh tinggi, bapak tak pernah absen untuk memberikan pupuk sesuai waktu dan jenisnya. Semakin meninggi dan semakin meninggi, masih saja ada rumput-rumput dan serangga yang menempel disekitarnya bahkan padanya. Bapak takut rumput itu mengganggu pertumbuhannya. Bapak takut mereka akan tampak berbeda dengan yang lainnya, akan tetapi selain itu ada yang lebih bapak takutkan selain dari rumput-rumput itu yang bisa bapak singkirkan dengan tangan bapak ini. Ketakutan akan harapan bapak yang bertolak belakang, ketika mereka padi-padi bapak mulai berbuah, bapak takut dengan buah-buah mereka semakin banyak dan  sedikit menguning, justru padi-padi bapak itu tidak merunduk, mereka malah terus mengikuti pertumbuhan batang yaitu berdiri keatas.Entah apa yang harus bapak lakukan pada tahap ini, jika seperti ini?bapak telah melakukan penyemaian, pengarapan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan dengan harapan dapat memanen dengan hasil yang baik, bukan hanya untuk bapak nak.jika sudah dipanen semoga padi-padi itu bisa sampai pada tahap menjadi beras hingga menjadi nasi, dan sampai pada perut-perut manusia, yang tidak berahir di tempat sampah karena hal ini pun kemungkinan bisa terjadi. Benar tidak nak?
bukan tentang  kaki bapak yang gatal, rumput-rumput atau serangga yang menjengkelkan, padi bapak yang takut tidak merunduk, ataupun nasi yang berahir di tempat sampah.
Jika kamu si kecil itu nak, sudah pada tahap mana engkau anakkujika engkau sedang tumbuh dan menghijau diladang, orangtuamu pasti juga akan terus menjaga, memperhatikan, memberikan kasih sayang yang penuh untukmu.Jika sebentar lagi engkau akan berbuah, ingatlah nak merunduklah…karena itu harapan bapak, merunduk atau menengadahnya padi, semua orangpun tau yang mana yang berisi.jika sudah menjadi beras, jadilah  beras yang berkualitas, yang tidak ditemani ribuan kutu karena engkau sama seperti orang kebanyakan, tertimbun didalam tempat-tempatmu,. Padahal jika kau lihat diluar tempatmu ada banyak orang yang memungut ceceranmu, ada yang harus menukarmu dengan waktunya setengah hari, selalu begitu dan begitu.jika  engkau anakku sudah pada tahap menjadi nasi bapak berdo’a untukmu selalu agar engkau menyapa perut-perut manusia, bukan hanya untuk mereka yang berdasi, atau mereka yang memiliki gelar diri. Tapi untuk mereka juga yang  tidak jauh nasibnya dengan bapak, sapalah nak.kalaupun engkau terjatuh tanpa ketersengajaan, semoga engkau menyapa perut yang akan menemanimu dipiring. Sehingga engkau tetap menyapa perut-perut manusia walau prosesnya lama.
bersabarlah nak, karena inilah jalannya, inilah hidup, perlu proses untuk sampai pada tujuan kita mungkin seperti harapan bapak.
Tidak selalu mulus, ada saja kan?
Anakku.”Bapak pikir, bapak-bapak disanapun tak jauh dengan harapan bapak, mungkin hanya berbeda sedikit, mungkin.  
Sungguh bapak tidak lelah, buktinya bapak tak pernah kehabisan keringat.Sungguh bapak bisa mengeluarkan keringat dari mata bapak ini, jika engkau sudah mampu menyapa perut-perut itu nak, Hah….kenapa, bukan keringat? Hehe mungkin keringat selalu mendominasi air yang ada pada bapak tiap harinya tanpa jeda.