Lama gadis kecil memperhatikan sesuatu, entah apa yang ia perhatikan, bibirnya
melebar memperlihatkan sedikit giginya bersamaan dengan bahunya yang mengangkat
dan kepalanya yang bergetar. “ihhh..” ucapnya.
Seorang wanita cantik menghampirinya, wanita itu nampak anggun dan
lembut ditambah dengan balutan jilbab dan kerudung yang menjuntai sepinggang
menutupi lekuk tubuhnya. Ia kemudian tersenyum melihat apa yang dilihat gadis
kecilnya itu.
seekor ulat sedang merayap diatas rumput hijau, lalu ia rengkuh tubuh anaknya
yang mungil itu yang masih nampak merasa
jijik sambil berucap “sayang, ada banyak pelajaran dari binatang
yang menjijikan itu”. Jelas anaknya tidak mengerti apa yang ibunya
katakan.
Tapi kita semua tentu paham apa yang dimaksudkan wanita itu…
telur_ulat_kepompong_kupu-kupu
Ada yang menarik…
Ada yang menggugah..
Yang bisa membuat orang
berdecak kagum dan berucap subhanallah.
Ulat yang menjijikan
berubah menjadi sekor kupu-kupu yang terbang nan indah dipandang apalagi ketika
mengitari bunga-bunga. Sekali lagi subhanallah….
Semuanya ada proses sayang, jika kita sekarang kurang baik dipandang orang,
berproseslah. Tidakkah engkau ingin seperti itu, matapun sejuk jika
memandangnya sebelum mulut berucap.
Disini ada pelajaran, lewat seekor ulat digambarkan..
Butuh
waktu, butuh kesabaran,
Kupu-kupu tidak berharap ada yang
membantunya ketika ia ingin melepaskan diri dari kantung kepompongnya, karena
akan lebih baik ia dapat melewatinya sendiri, ia pasti memiliki motivasi. Kenapa?
Karena setelah itu ia akan terbang bebas menambah indahnya pemandangan dunia,
menghinggapi bunga-bunga yang harum baunya. Bukan untuk lumpuh tak dapat terbang karena ia dimudahkan dalam
perjuanganya. Karena jika memudahkannya, bisa saja tanpa sadar niat kita
membantu kupu-kupu itu untuk segera keluar dari kantong kepompongnya membuatnya tak dapat terbang.
Proses
itu harus dilewati. Begitupun dengan hidup, yu kita tarik napas dalam
sejenak, ups…jangan lupa keluarin perlahan dari mulut. Perjuangan dalam berproses itu memang dibutuhkan. Jika banyak rintangan bin halangan terus
menghadang, hadapilah.
“Tapi saya gak kuat lagi, rintangannya seperti beban yang begitu berat dikepala,
lalu pindah kepundak dan jatuh dihadapan saya, menutupi jalan saya untuk
melangkah , tak ada celah lagi…”
Dorong !!!
kalau perlu ingatlah siapa yang membuat kita bersemangat, memperhatikan kita
berproses.
Ada???
Udah ada semangat??? Minta semangat itu mendorong kita dari belakang. Hancurkan
rintangan itu.
Sulit?? Bersabarlah.
Sabar itu ada batasnya.
Jika ada batasnya saya pernah mendengar itu bukan sabar berarti. Wawllahualam…
SEMANGAT !!!
Ada janjinya ko. Satu diantaranya “setelah kesulitan itu ada kemudahan…”
Yang diulang hingga dua
kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar