Selasa, 03 Desember 2013

Yang bermetamorfosis…

Lama gadis kecil memperhatikan sesuatu, entah apa yang ia perhatikan, bibirnya melebar memperlihatkan sedikit giginya bersamaan dengan bahunya yang mengangkat dan kepalanya yang bergetar. “ihhh..” ucapnya.  Seorang wanita cantik menghampirinya, wanita itu nampak anggun dan lembut ditambah dengan balutan jilbab dan kerudung yang menjuntai sepinggang menutupi lekuk tubuhnya. Ia kemudian tersenyum melihat apa yang dilihat gadis kecilnya itu.
seekor ulat sedang merayap diatas rumput hijau, lalu ia rengkuh tubuh anaknya yang mungil  itu yang masih nampak merasa jijik sambil berucap “sayang, ada banyak pelajaran  dari binatang  yang menjijikan itu”. Jelas anaknya tidak mengerti apa yang ibunya katakan.
Tapi kita semua tentu paham apa yang dimaksudkan wanita itu…
telur_ulat_kepompong_kupu-kupu
Ada yang menarik…
Ada yang menggugah..
Yang bisa membuat orang berdecak kagum dan berucap subhanallah.
Ulat yang menjijikan berubah menjadi sekor kupu-kupu yang terbang nan indah dipandang apalagi ketika mengitari bunga-bunga. Sekali lagi subhanallah….
Semuanya ada proses sayang, jika kita sekarang kurang baik dipandang orang, berproseslah. Tidakkah engkau ingin seperti itu, matapun sejuk jika memandangnya sebelum mulut berucap.
Disini ada pelajaran, lewat seekor ulat digambarkan..
Butuh waktu, butuh kesabaran,
Kupu-kupu tidak berharap  ada yang membantunya ketika ia ingin melepaskan diri dari kantung kepompongnya, karena akan lebih baik ia dapat melewatinya sendiri, ia pasti memiliki motivasi. Kenapa? Karena setelah itu ia akan terbang bebas menambah indahnya pemandangan dunia, menghinggapi bunga-bunga yang harum baunya. Bukan untuk lumpuh  tak dapat terbang karena ia dimudahkan dalam perjuanganya. Karena jika memudahkannya, bisa saja tanpa sadar niat kita membantu kupu-kupu itu untuk segera keluar dari kantong kepompongnya  membuatnya tak dapat terbang.
Proses itu harus dilewati. Begitupun dengan hidup, yu kita tarik napas dalam sejenak, ups…jangan lupa keluarin perlahan dari mulut. Perjuangan dalam berproses  itu memang dibutuhkan.  Jika banyak rintangan bin halangan terus menghadang, hadapilah.
“Tapi saya gak kuat lagi, rintangannya seperti beban yang begitu berat dikepala, lalu pindah kepundak dan jatuh dihadapan saya, menutupi jalan saya untuk melangkah , tak ada celah lagi…”
Dorong !!!
kalau perlu ingatlah siapa yang membuat kita bersemangat, memperhatikan kita berproses.
Ada???
Udah ada semangat??? Minta semangat itu mendorong kita dari belakang. Hancurkan rintangan itu.
Sulit?? Bersabarlah.
Sabar itu ada batasnya. Jika ada batasnya saya pernah mendengar itu bukan sabar berarti. Wawllahualam…
SEMANGAT !!!
Ada janjinya ko. Satu diantaranya “setelah kesulitan itu ada kemudahan…”
Yang diulang hingga dua kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar