1. DEFINISI
Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang berasal dari
neuroretina (sel kerucut atau batang) atau sel glia yang bersifat ganas (Ilyas
S. dkk, 1981)
Retinoblastoma merupakan tumor ganas intraokular yang ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia dibawah lima tahun. Tumor berasal dari jaringan retino embrional (Mansjoer, 2005).
Retinoblastoma adalah suatu tumor ganas yang mengenai retina
pada suatu atau kedua mata( Suriadi dan Rita Yuliani ).
Retinoblastoma adalah Tumor ganas dalam bola
mata pada anak dan bayi sampai 5 tahun ( Sidarta Ilyas, 2002 ).
Retinoblastoma adalah tumor
malignanpada retina yang dijumpaidiantarakasus yang disebabkanolehkelainankromosom
yang ditunjukanolehrendahnyakadarenzim esterase D didalamdarah
(kamuskeperawatan).
Retinoblastoma adalah tumor ganas elemen-elemen embrional retina. Gangguan ini merupakan tumor ganas utama intra okuler yang terjadi pada anak-anak terutama pada umur di bawah 5 tahun dan sebagian besar didiagnosis antara usia 6 bulan dan 2 tahun. Sebagian besar adalah mutasi sporadis tetapi hampir 10 % herediter. Retinoblastoma dapat terjadi unilateral (70 %) dan bilateral (30 %). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom. Insiden gangguan ini 1 dalam 15.000 bayi lahir hidup.(Indriana N Istiqomah)
2. ANATOMI FISIOLOGI
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang
dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks
dipergunakanuntuk memberikan pengertian visual.
Organ luar
· Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
· Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke
bola mata.
· Kelopak mata ( Palebra) berfungsi untuk menutupi dan
melindungi mata.
Organ dalam
Bagian-bagian
pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak
untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
- Kornea
- Sklera
- Pupil dan iris
- Lensa mata
- Retina atau Selaput Jala
- Saraf optik
Retina
Retina adalah suatu membran
yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada serabut-serabut saraf
optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid. Bagian anterior berakhir pada ora
serata, di bagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat
makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter 1 – 2 mm yang
berperan penting untuk tajam penglihatan. Di
tengah makula lutea terdapat bercak mengkilap yang merupakan
reflek fovea. Kira-kira 3 mm ke arah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah
bulat putih kemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang di
tengahnya agak melekuk dinamakan eksvakasi
foali. Arteri retina sentral bersama venanya masuk ke dalam
bola mata di tengah papil saraf optik.
Retina meluas ke depan hampir mencapai badan siliaris.
Struktur ini tersusun dalam 10 lapisan dan mengandung sel batang (rods) dan sel
kerucut (cones), yang merupakan reseptor penglihatan, ditambah 4 jenis neuron:
1. Sel bipolar
2. Sel ganglion
3. Sel horizontal
4. Sel amakrin
Karena lapisan saraf pada retina disatukan bersama-sama oleh
sel-sel glia yang disebut sel muller. Tonjolan-tonjolan dari sel-sel ini
membentuk membran pembatas dalam di permukaan dalam retina dan membran pembatas
luar di lapisan reseptor.
Retina berbatas dengan koroid dengan sel pigmen epitel
retina, dan terdiri atas lapisan:
1.
Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri
atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.
2. Membran limitan eksterna yang
merupakan membran ilusi.
3. Lapis nukleus, merupakan susunan
lapis nukleus sel kerucut dan batang.
Ketiga lapis di atas avaskular dan
mendapat metabolisme dari kapiler koroid.
4.
Lapis pleksiform luar, merupakan lapis aseluler dan
merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel
horizontal.
5. Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh
sel bipolar, sel horizontal dan sel muller lapis ini mendapat metabolisme dari
arteri retina sentral.
6. Lapis pleksiform dalam, merupakan
lapis aseluler merupakan tempat sinaps sel tripolar, sel amakrin dengan sel
ganglion.
7. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan
sel daripada neuron kedua.
8. Lapis serabut saraf, merupakan lapis
akson sel ganglion menuju ke arah saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini
terletak sebagian besar pembuluh darah retina.
9. Membran limitan interna, merupakan
membran hialin antara retina dan badan kaca.
Warna retina biasanya jingga dan
kadang-kadang pucat pada anemia dan iskemia dan
merah pada hyperemia.
Untuk melihat fungsi retina maka
dilakukan pemeriksaan subjektif retina seperti: tajam
penglihatan, penglihatan warna, dan lapang pandangan. Pemeriksaan objektif
adalah:
- Elektroretino-gram (ERG)
- Elektro-okulogram (EOG)
- Visual Evoked Respons (VER)
Fungsi Retina
Fungsi retina pada dasarnya adalah
menerima bayangan visual yang dikirim ke
otak. Bagian sentral retina atau daerah
makula mengandung lebih banyak fotoreseptor kerucut daripada
bagian perifer retina.
- Sel
kerucut (cones) yang berjumlah 7 juta dan paling banyak di region fovea,
berfungsi untuk sensasi yang nyata (penglihatan
yang paling tajam) dan penglihatan warna.
- Sel batang
(rods) untuk sensasi yang sama-samar pada waktu malam atau cahaya remang.
Sel ini mengandung pigmen visual ungu
yang disebut rhodopsin.
3. ETIOLOGI
Terjadi karena
kehilangan kedua kromosom dari satu pasang alel dominan protektif yang berada
di dalam pita kromosom bq14bisa karena mutasi atau diturunkan.
4. PATOFISIOLOGI
Hospitalisasi
|
Gangguan
rasa aman cemas
|
Kurangnya pengetahuan
|
Restiterhadapcidera
|
Gangguan
rasa nyamannyeri
|
Gangguan
persepsi-sensori : visualiasi
|
Gangguan
persepsi-sensori : visualiasi
|
Gangguan
persepsi-sensori : visualiasi
|
Metastasis
5.
TANDA DAN GEJALA
5.1
Tanda
Funduskopi dengan pupil yang dilebarkan memperlihatkan massa
merah muda keputihan yang menonjol keluar dari retina ke dalam ruang vitreous.
Bila sel-sel tumor terlepas dan masuk ke segmen anterior mata, akan menyebabkan
glukoma atau tanda-tanda peradangan berupa hipopion atau hifema. Pertumbuhan
tumor ini dapat menyebabkan metastasis dengan invasi tumor melalui nervus
optikus ke otak melalui sklera ke jarinngan orbita dan sinus pranasal,
metastasis jauh kes sumsum tulang melalui pembuluh darah. Pada fundus terlihat
bercak kuning mengkilat, dapat menonjol kedalam badan kaca. Dipermukaan terdapt
neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris tidak normal.
5.2
Gejala
Gejala retinoblastoma dapat menyerupai penyakit lain dimata.
a. Strabismus karena penurunan
penglihatan dan apabila letak tumor di makula.
b. Kadang mata merah yang nyeri
c. Massa tumor yang makin membesar akan
memperlihatkan leukokoria
6..
MANIFESTASI KLINIK
Gejala retinoblastoma dapat
menyerupai penyakit lain dimata. Bila letak tumor dimakula, dapat terlihat
gejala awal strabismus.
Massa tumor yang semakin membesar akan memperlihatkan gejala leukokoria (pada
pupil),
tanda-tanda peradangan di vitreus (Vitreous seeding) yang menyerupai
endoftalmitis. Bila sel-sel tumor terlepas dan masuk ke segmen anterior mata ,
akan menyebabkan glaucoma atau tanda-tanda peradangan berupa hipopion atau hifemia. Pertumbuhan tumor ini dapat
menyebabkan metastasis dengan invasi tumor melalui nervus optikus ke otak
(lobusoksipitalis),
melalui sclera ke jaringan orbita dan sinus paranasalketelinga(limpatogen), dan metastasis jauh ke sumsum
tulang melalui pembuluh darah (hematogen). Pada fundus terlihat bercak kuning mengkilat, dapat menonjol
kebadan kaca. Di permukaan terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris
tidak normal. Penyebaran secara limfogen, ke kelenjar limfe preaurikular dan
submandibula dan, hematogen, ke sumsum tulang dan visera
(lapisanygberadapadadinding abdomen ygnantike organ/melekat), terutama hati.
Kanker retina ini pemicunya adalag
faktor genetik atau pengaruh lingkungan dan infeksi virus. Gejala yang
ditimbulkan retinoblastoma adalah timbulnya bercak putih di bagian tengah mata
atau retina, membuat mata seolah-olah bersinar bila terkena cahaya. Kemudian
kelopak mata menurun dan pupil melebar, penglihatan terganggu atau mata
kelihatan juling. Tapi apabila stadium berlanjut mata tampak menonjol
(eksotalmus).
Jadi apabila terihat tanda-tanda berupa mata merah, berair, bengkak, walaupun
sudah diberikan obat mata dan pada kondisi gelap terlihat seolah bersinar
seperti kucing jadi anak tersebut bisa terindikasi penyakit retinoblastoma.
7.
KLASIFIKASI RETINOBLASTOMA
1. Klasifikasi
Retinoblastoma
MenurutIndriana N Istiqomah :
a. Golongan
I
Tumor soliter/multipel kurang dari 4
diameter papil.
Terdapat pada atau di belakang ekuator.
Prognosis sangat baik.
b. Golongan
II
Satu atau beberapa tumor berukuran 4-10
diameter papil.
Prognosis baik.
c. Golongan
III
Tumor ada di depan ekuator atau tumor
soliter berukuran > 10 diameter papil.
Prognosis meragukan.
d. Golongan
IV
Tumor multipel sampai ora serata.
Prognosis tidak baik.
e. Golongan
V
Setengah retina terkena dengan benih di
badan kaca.
Prognosis baik.
Menurut Grabowski dan Abrahamson,
membagi penderajatan berdasarkan tempat utama dimana retinoblastoma menyebar
sebagai berikut :
1.
Derajat I intraokular
a. tumor retina.
b. penyebaran ke lamina fibrosa.
c. penyebaran ke ueva.
2.
Derajat II orbita
a. Tumor orbita : sel sel episklera
yang tersebar, tumor terbukti dengan biopsi.
b. Nervous optikus.
Klasifikasi
ekstraokuler menurut Retinoblastoma Study
Committee :
Group I : saat enukleasi tumor ditemuka disklera, atau
sel tumor ditemukan di emisaria sklera
Group II : tepi irisan N II tidak bebas tumor
Group III : biopsi mengungkapkan tumor sampai dinding
orbita
Group IV : tumor ditemukan di cairan serebrospinal
Group V : tumor menyebar secara hematogen ke organ dan
tulang panjang.
8.
KOMPLIKASI
Komplikasi dari penyakit retinoblastoma adalah :
1. Ablasio Retina (Lepasnya Retina)
Ablasio adalah suatu keadaan
lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina (RIDE). keadaan ini
merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada usia berapapun,
walaupun biasanya terjadi pada orang usia setengah baya atau lebih tua.
2. Glukoma (Peninggian tekanan bola mata)
Glaukoma
adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin
lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini
disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat
sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang
berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran
darah sehingga saraf mata akan mati.
3. Kebutaan
4. Adanya metatase ke :
a. Lamina kribosa, saraf optik yang
infiltrasi ke vaginal scheat sampai ke subarachnoid dan intrakranial menjadi
tumor otak.
b. Jaringan koroid (metastase melalui
pembuluh darah ke seluruh tubuh)
c. Pembuluh emisari/tumor menjalar ke
posterior orbita.
5. Infiltrasi sel tumor
6. DM tipe I
9.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Ultrasonografi dan tomografi
komputer dilakukan terutama untuk pasien dengan metastasis ke luar, misalnya
dengan gejala proptosis bola mata.
2. Pemeriksaan
fisik : opthalmoscopy bilateral, foto fundus dimana terdapat gambaran kalsifikasinberupa
warna putih dan ablasi retina.
3. CT scan digunakan untuk melihar
perluasan tumor ketulang.
4. MRI dapat digunakan untuk melihat perluasan tumor
ke nervus optikus.
5. Pemeriksaan laboratorium meliputi
enzim LDH dan esterase-D
6. Sensitivitas USG mencapai 97 % dan
dapat membedakan retinoblastoma dengan retinoprematuritas.
7. Aspirasi bone marrow
10.
PENATALAKSANAAN
Ultrasonografi
dan tomografi komputer dilakukan teutama untuk klien dengan matastasis ke luar,
misalnya dengan gejala proptosis bola mata.
Jika
satu mata yang terserang, pengobatan bergantung pada klasifikasi tumor.
a. Golongan
I atau II dengan pengobatan lokal (radiasi, crytherapy, fotokoagulasi laser).
Kadang-kadang digabung dengan
kemoterapi.
b. Jika
tumor besar (Golongan IV atau V), mata harus dienukleasi segera. Mata yang
tidak terkena dilakukan radiasi sinar-X dan kemoterapi.
Pada
tumor intrakuler yang sudah mencapai seluruh vitreus dan visus nol, dilakukan
enuklasi. Jika tumor telah keluar bulbus okuli tetapi masih terbatas di rongga
orbita, dilakukan kombinasi eksenterasi, radioterapi dan kemoterapi. Klien
harus terus dievaluasi seumur hidup karena 20-90 % klien retinoblastoma
bilateral akan menderita tumor ganas primer terutama osteosarkoma.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
1. Identitas
klien
Meliputi nama,umur, jenis klemin,
status perkawinan, agama, suku bangsa alamat, diagnosa penyakit, tanggal masuk, tanggal pengkjian, nomor medikal
record.
2. Identitas
penanggung jawab
Meliputi, nama, umur, jenis klemin,
hubungan dengan klien, status
perkawinan, agama, suku bangsa, alamat.
3. Riwayat
kesehatan
a.
Keluhan utama
Keluhan dapat berupa perubahan
persepsi penglihatan, demam, kurang nafsu makan, gelisah,dannyeri pada mata.
b. Riwayat
kesehatan sekarang
Perlu
dikaji apakah ditemukan suatu gejala yang menimbulkan suatu penyaki dengan
menggunakan metode PQRST.
c.
Riwayat kesehatan
dahulu
Adakah
riwayat penyakit dahulu yang diderita pasien yang berhubungan dengan timbulnya
retinoblastoma yaitu adanya miopi tinggi, retinopati, trauma pada mata.
d.
Riwayat kesehatan
keluarga
Perlu
dikaji apakah ada keluarganya yang menderita penyakit seperti ini. Retinoblastoma bersifat
herediter yang diwariskan melalui kromosom,
protein yang selamat memiliki kemungkinan
50 % menurunkan anak dengan retinoblastoma,
atau penyakit yang lain yang bersifat
kronis, dan apakah ada riwayat penyakit keturunan.
4. Pemeriksaan
fisik
a.
Kesadarn umum
Mengkaji
tingkat kesadran dan mengkaji tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi,
respirasi, suhu)
b.
Pemeriksaan Khusus Mata
a) Gejala
dini mata nampak juling, jika
tumor sudah membesar, maka akan menonjol sampai keluar bola mata. Dalam keadaan
demikian biasanya mata sudah rusak sama sekali. Mata merah, rasa sakit yang
diiringi oleh glaukoma dan pelepasan retina.
b)
Pemeriksaan tajam penglihatan
Pada retinoblastoma, tumor dapat
menyebar luas di dalam bola mata sehingga dapat merusak
semua organ di mata yang menyebabkan tajam
penglihatan sangat menurun.
c)
Pemeriksaan gerakan bola mata
Pembesaran tumor dalam rongga mata
akan menekan saraf dan bahkan dapat merusak saraf tersebut dan apabila mengenai
saraf III, IV, dan VI maka akan menyebabkan mata juling.
d)
Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal
Pemeriksaan dimulai dari kelopak
mata, sistem lakrimal, konjungtiva, kornea, bilik
mata depan, iris, lensa
dan pupil. Pada retinoblastoma didapatkan:
·
Leukokoria, Yaitu reflek pupil yang berwarna putih.
·
Hipopion, Yaitu terdapatnya nanah di bilik mata depan.
·
Hifema, Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan
·
Uveitis
e) Pemeriksaan Pupil
Jika penyakit sudah
lanjut dan meluas ke hampir seluruh retina, maka pada mata klien tampak leukokoria (refleks pupil yang berwarna
putih / mata
kucing amaurotik), yaitu adanya refleks kuning, putih atau abu-abu merah di
pupil. merupakan
keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan pada penderita
dengan retinoblastomadan biasanya pupil setengah
melebar sertatidak bereaksi terhadap
cahaya.
f) Pemeriksaan funduskopi
Menggunakan oftalmoskopi untuk
pemeriksaan media, papil saraf optik, dan retina. Refleksi
tak ada (atau gelap) akibat perdarahan yang banyak dalam badan kaca.
g) Pemeriksaan tekanan bola mata
Pertumbuhan tumor ke dalam bola mata menyebabkan tekanan
bola mata meningkat.
B.
DIAGNOSA
1.
Gangguan rasa nyaman
nyeriberhubungandenganproses penyakitnya.
2.
Gangguan presepsi
sensori penglihatanberhubungandengangangguanpenerimaan sensori
dari organ penerima.
3.
Gangguan rasa aman
cemasberhubungandenganperubahan status kesehatan, adanya nyeri, dan kemungkinan/kenyataan kehilangan
penglihatan.
4.
Resiko tinggi terhadap
cideraberhubungandengan keterbatasan lapangpandang.
5.
Kurangnya pengetahuan berhubungandengan kurangnya informasi mengenai penyakitnya
C.
INTERVENSI
1.
Gangguan rasa nyaman
nyeriberhubungandenganproses penyakitnya.
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Tentukanriwayatnyerimisalnyalokasinyeri,
frekuensi, durasi, danintensitas (skala 0-10 )tindakanpenghilangan yang
dilakukan.
Evaluasi, sedariterapitertentumisalnya,pembedahan,
kemoterapi, radiasi, bioterapi, ajarkanpasienatau orang terdekatapa yang
diharapkan.
Berikantindakankenyamanandasarmisal,
reposisiaktivitashiburan.
Dorongpenggunaanketerampilanmanajemennyeri(misal,
teknikrelaksasi, visualisasi, bimbinganimaginasi,tertawa, music dansentuhanterapeutik).
Evaluasipenglihatannyeri/control
nilaiaturanpengobatanbilaperlu.
Kol:
kembangkanrencanamanajemennyeridenganpasiendandokter
Berikan analgesic sesuaiindikasimisal,
morfindanmetadon.
|
Informasimemberikan data dasaruntukmengevaluasi.
Kebutuhanintervensi :pengalamnnyeriadalah individual yang
digabungkandenganbaik, responbaikdanemosional.
Ketidaknyamananrentangmasalahadalah umum
(nyeri, insis, sakitkepalatergantungpadaprosedur/ agen yang digunakan)
Meningkatkanrelaksasidanmembantumemfokuskankembaliperhatian.
Memungkinkanpasienuntukberpartisipasisecaraaktifuntukmeningkatkan
rasa Kontrol.
Tujuanadalah control nyerimaksimumdanpengaruh
minimum pada AKS.
Rencanaterorganisasimengembangkankesempatanuntuk
control nyeripertamadannyerikronis.
Komplikasiseringdarikankermeskisetiap individual
berbeda.
|
2.
Gangguan presepsi
sensori penglihatanberehubungandengangangguanpenerimaan sensori
dari organ penerima.
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Tentukanketajamanpenglihatancatatapakah
1 atau ke-2 mataterlibat.
Orientasikanpasienterhadaplingkungan,
staff, orang lain dilingkungannya.
Letakkanbarang
yang dibutuhkan/posisibelpemanggildalamjangkauan.
Dorongmenekspresikanperasaantentangkehilangan/
kemungkinankehilanganpengluhatan.
Lakukantindakanuntukmembantupasienuntukmenanganiketerbatasanpenglihatancth,
aturperabot/ mainan, perbaikisinarsuramdanmasalahpenglihatanmalam.
Kol
:siapkanintervensibedahsesuaiindikasi, enkulasi.
Pelaksanaankrioterapi,
fotokoagulasileserataukombinasisitostatik.
|
Kebutuhanindividudanpilihanintervensibervariasisebabkehilanganpenglihatanterjadilambatdanprogresif.
Memberikanpeningkatankenyamanandankekeluargaansertamenurunkancemas.
Memungkinkanpasienmelihatobjeklebihmudandanmemudahkanpanggilanuntukpertolonganbiladiperlukan.
Sementaraintervensidinimencegahkebutuhan,
pasienmenghadapikemungkinanataumengalamikehilanganpenglihatansebagianatau
total. Meskipunkehilanganpenglihatantelahterjadidantakdapatdiperbaiki,
kehilanganlanjutdapat di cegah.
Menurunkanbahayakeamanansehubungandenganperubahanlapangpandang/kehilanganpenglihatandanakomodasi
pupil terhadapsinarlingkungan.
Pengangkatan
bola matadilakukanapabila tumor telahmencapaiseluruh vitreous atauvisus 0,
dilakukanuntukmencegah tumor bermetastasislebihjauh.
Dilakukanapabila tumor
masihintraokuler, untukmencegahpertumbuhan tumor akanmempertahankanvisus.
|
3.
Gangguan rasa aman
cemasberhubungandenganperubahan status kesehatan, adanya nyeri, dan kemungkinan/kenyataan kehilangan
penglihatan.
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
|
Kajitingkatansietas,
derajatpengalamannyeri/timbulnyagejalatiba-tibadankondisipengetahuansaatitu.
Berikaninformasiakurandanjujur,
diskusikandengankeluargabahwapengawasandanpengobatandapatmencegahkehilanganpengkihatantambahan.
Dorongpasienuntukmengakuidanmengekspresikanperasaan.
Identifikasisumber/orang yang
menolong.
|
Factor
inimempengaruhipresepsipasienterhadapancamandiridanpotensiansietas.
Menurunkanansietassehubungandenganketidaktahuan/harapan
yang akan dating
danmemberikandasarfaktauntukmembuatpilihaninformasitentangpengobatan.
Memberikankesempatankepadapasienmenerimasituasinyata,
mengklarifikasisalahkonsepsidanpemecahanmasalah.
Memberikankeyakinanbahwapasientidaksendiridalammenghadapimasalah.
|
4.
Resiko tinggi terhadap
cideraberhubungandengan keterbatasan lapangpandang.
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
|
Orientasikanpasienterhadaplingkungan,
staf, dan oranglain yang ada di areanya
Anjurkankeluargamemberikanmainan
yang aman(tidakpecah) danpertahankanpagartempattidur
Arahkansemuaalatmainan yang
dibutuhkanklienpadatempatsentralpandanganklien, danmudahuntukdijangkau.
Kol :pemberiananalgesic,cth,
acethaminophen(tyenol), empirin, dengankodein.
|
Memberipeningkatankenyamanan,
memudahkanadaptasiterhadaplingkunagannyadanmengetahuitempatuntukmemintabantuanpadasaatmembutuhkan.
Menurunkanresikomemecahkanmainandanjatuhdaritempattidur.
Memfokuskanlapangpandangdanmencegahcederapadasaatberusahauntukmenjangkaumainan.
Digunakanuntukmengatasiketidaknyamanan
,meningkatkanistirahatdanmencegahgelisah.
|
5.
Kurangnya pengetahuan berhubungandengan kurangnya informasi mengenai penyakitnya.
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
|
Beripenjelasantentangkondisi,
pasien, prognosis, danpengobatannya.
Tekankanpentingnyaevaluasirutin.
Diskusikanpadakeluargatentangpentingnyamenghindari/mengurangisituasipencetus
stress.
Ajarkan cara mengatas inyeri dengan teknik relaksasi, tertawa.
Music. Dan sentuhan terapeutik.
|
Meningkatkanpemahamandanmeningkatkankerjasamadalampemberiantindakan.
Pengawasanperiodikmenurunkanresikokomplikasiserius.
Stress
dapatmenambahketeganganpadamatadanmemperburukkeadaannya.
Dapat mengurangi nyer iapabila nyeri pada klien timbul.
|
DAFTAR PUSTAKA
Istiqomah, Indriana N. (2004). Klien dengan Gangguan Penglihatanedisi 3.Jakarta : EGC