Rabu, 15 Mei 2013

Terima kasih telah ajariku

Ada simpul senyum diujung bibir ini ketika ku sebut nama-Nya saat mulai bersua kata dengan mereka, indah hidup ini, indah sungguh indah…… Mereka yang teristimewa bagiku, lebih dari sekedar kantong doraemon. Karena jelas bukan hal-hal yang mempermudah yang aku butuhkan ternyata, tetapi segala kesulitan yang bisa buatku menyadari hal ini.. “this is life, life is beautiful”….. Airmata tak selamanya mewakili kesedihan, tapi airmata bisa jadi saksi keindahan kata ketika aku tidak sadar mengungkapkan rasa yang telah jauh mereka buktikan untukku yang tidak hanya dengan membalutku dengan kain yang menghangatkan itu. Tapi ada masa yang begitu panjang, sepanjang waktuku hingga detik ini… mereka yang bukan hanya mengajariku mulai dari kata A hingga aku sekarang bisa berkata-kata hingga Z bahkan berulang-ulang, tapi mereka juga yang ajariku berbagai hal. Hingga akupun tertunda untuk hanya sekedar mengungkapkan rasa ini. Awalnya aku sangat merasa malu ketika mengungkapkan tiga kata itu pada mereka. Entahlah, kenapa seperti itu?? ..ya sudahlah itulah aku, aku dengan kekuranganku… “life is beautiful, beautiful because of  love” …^_^  sekali lagi aku telah diajari mereka arti dari kata ini, pembuktian dari kata ini, satu kata yang buatku ada disini. Disini bersama mereka, mereka yang memeluku, memapahku dan menuntunku. Padahal jika ingat dengan lamanya waktu yang kulalui, untuk apa aku masih dituntun. Inilah mereka yang begitu amanah dengan titipan-Nya. Aku pikir mungkin mereka ingin aku memahami dulu, sehingga mereka tak henti mengajari dan mengenalkan kepadaku.. this is life and there is love in this life.. jujur sederet definisi yang ada tentang satu kata ini, tidak dapat ku ingat. Yah tergantung pada mereka yang mengartikan pengalamannya.. akupun begitu dalam mengartikannya. Seperti apa?
Ya cinta itu seperti DIA yang menitipkanku pada mereka dan mereka menuntunku,  dengan tidak mengenal jarak dan terhenti oleh batas waktu.. (dahulu, sekarang dan selamanya).
DIA yang selalu ada untukku disetiap saat,Mereka yang selalu berbagi waktu denganku, walau kiloan meter kami terpisah, tapi aku merasa selalu dekat, sungguh dekat… padahal terlebih sering aku menjauh daripada mendekat, tapi kenyataannya mereka tak pernah berpindah posisi : selalu ada, memperhatikan dan mendengar.  Selalu memberi dan tak pernah mengharap balas, ah sungguh bodoh aku jika aku mengesampingkan DIA dan mereka diatas segala rutinitas yang ada. Terlalu ponggahnya aku jika tidak meluangkan waktu beberapa menit saja dari setiap waktu yang aku biarkan berlalu dengan rutinitas yang hanya duduk dan duduk saja. Selalu berkeluh kesah seakan masalah besar hanya aku yang mengalami, kesana kemari-kesana kemari… lupa kalau ada DIA dan mereka yang selalu ada untukku, sekali lagi aku lupa. Hingga satu waktu entah apa yang melintas dalam pikiranku, yang menabrak semua hal yang mempersempit ruangnya. Mungkin ia sudah terlalu muak denganku yang membiarkan terus hal yang tak berguna mengisi ruang pikirku ini. Apakah ia benci denganku yang hampir tidak percaya lagi akan adanya satu kata itu didunia ini, karena semua yang ada dalam jarak pandangku merusak semua hal indah yang selalu aku bayangkan.
ya sudahlah karena mungkin itu cinta antar manusia, “tapi tidak semua sayang….. bukankah mereka juga manusia begitupun kamu, begitu tulus mereka mencintai kamu, kenapa bisa? Karena cinta mereka lillahi ta’ala, hanya karena-Nya. Biarkan yang disekitarmu berteori dan melakukan pembuktiannya masing-masing, tapi ingat untuk kamu seperti mereka saja.. yaa seperti mereka menjaga cinta yang sudah diberikan diantara mereka, apakah kamu tidak berbalik rasa terhadap mereka yang selalu ada untukmu?? Sungguh sedang kemana hati dan pikiranmu? Sudahlah atur kembali sudut pandanganmu, kembali dan rasakan kasih sayang mereka yang jelas adanya.” …….. terimakasih telah ajariku tentang hal ini, inilah kekuranganku selalu memerlukan waktu yang lama untuk menangkap semua pelajaran yang kalian ajarkan, dan aku memang harus menjaga saran yang mereka katakan untuk selalu membawa nama-Nya dalam setiap langkah ketika menjauh dari mereka..dan kembali dengan membawa-Nya lagi.. “sebutlah nama-Nya ketika dalam masa sulit, yakinlah kesulitan itu adalah bentuk kasih sayang-Nya untukmu. Karena kami selalu menitipkanmu pada-Nya supaya mencubitmu jika kamu sudah salah arah.”Ya inilah  lingkaran cinta yang aku rasakan, mereka ada karena-Nya…Tapi bolehkah aku berpendapat dengan pertanyaanku sekarang-sekarang ini? Begini, kenapa jika aku sudah mendapatkan kasih sayang yang begitu besar dan tulus dari-Nya melalui mereka..kenapa aku merasa ada yang kurang 1 ?Mungkin ya karena kita manusia yang selalu membutuhkan orang lain, tidak bisa hanya sendiri. Sendiri mengartikan hidup ini. Kita sebagai manusia memiliki batas waktu untuk ada didunia ini, begitupun dengan mereka orang tuaku, ada masa dimana mereka harus kembali kepada-Nya. Sehingga aku dibiarkan gelisah dari sekarang, terpikir untuk cerita selanjutnya.
Tapi aku tak akan gusar akan seperti apa nanti karena aku akan melakukan apa yang mereka ajarkan, semuanya harus karena-Nya dan selalu bersama dengan nama-Nya..
This is life, there is love in life and love it there because of God's love for usx

Senin, 13 Mei 2013

Sikecil yang berarti

“Nak, dulu bapak seorang yang selalu beraktivitas ditengah terik matahari. Yaa.. bapak bekerja tanpa dasi apalagi ada tanda pangkat dalam diri baik dipapan nama maupun gelar dibelakang nama. Pada pagi hari bapak siapkan air dan sedikit nasi, dengan semangat bapak langkahkan kaki karena malam harinya hujan turun lagi. Pasti perairan sudah mengalir dan tanahnya sudah gembur untuk bertempur dengan si besi tipis atau kaki bapak ini. Nak, kaki bapak ini entah sudah berapa ribu langkah mengitari tanah becek itu. Belum lagi rasa gatal yang sudah tidak dirasa lagi, bagaimana tidak? Binatang peliharaan kampung sebelah ikut juga main becek-becekan bersama bapak, tapi dia juga yang turut membantu meringankan kerjaan bapak waktu itu. Dipertengahan hari setelah menghabiskan bekal, bapak teringat akan bibit yang telah bapak semaikan kurang lebih dua minggu yang lalu. Perasaan bapak sangat bahagia melihat bibit itu sudah tampak hampir menghijau semua, semakin meninggi dan semakin meninggi. Esok harinya tanah gembur kemarin telah menjadi lumpur yang lembut. Terimakasih ya Allah karena si hitam, karena air hujan, karena-Mu pekerjaanku selesai pada tahap itu..AlhamdulillahTak lupa bapak ucapkan itu nak.                                           

Disore hari bapak bersihkan lahan itu dari sisa rumput-rumput yang terlewat kemarin. Lalu bapak ambil penggaris untuk membuat kolom dan garis kecil-kecil. Ah seandainya lahannya sebesar halaman buku tentu penggarisnya pun cukup hanya 30 cm panjangnya. Tapi penggaris yang bapak gunakan waktu itu tentu lebih besar. Nak, bapak bercerita bukan tentang bapak, bukan karena bapak mengeluh atau merasa kecewa. Tapi, tentang arti dalam proses si keci ini (bibit-padi-beras-nasi) jika bibit yang baru ditanam, bapak yakin orangtuamu akan selalu menjagamu dan memperhatikanmu, memberikan kasih sayang yang penuh untukmu. (terhenti sejenak)………….. “Nak, ini sepenggal cerita bapak untukmu.Buang rasa lelahmu nak, itu hanya sementara. Semangat Anakku”

Dan ada keindahan ketika bapak memindahkan bibit yang sudah siap untuk dipindahkan pada setiap sudut kotak-kotak diladang bapak itu, tertata rapih dan teratur. Ada harapan besar bapak  pada bibit itu, harapannya……………..sambil menunggu mereka (bibit-bibit itu)  tumbuh tinggi, bapak tak pernah absen untuk memberikan pupuk sesuai waktu dan jenisnya. Semakin meninggi dan semakin meninggi, masih saja ada rumput-rumput dan serangga yang menempel disekitarnya bahkan padanya. Bapak takut rumput itu mengganggu pertumbuhannya. Bapak takut mereka akan tampak berbeda dengan yang lainnya, akan tetapi selain itu ada yang lebih bapak takutkan selain dari rumput-rumput itu yang bisa bapak singkirkan dengan tangan bapak ini. Ketakutan akan harapan bapak yang bertolak belakang, ketika mereka padi-padi bapak mulai berbuah, bapak takut dengan buah-buah mereka semakin banyak dan  sedikit menguning, justru padi-padi bapak itu tidak merunduk, mereka malah terus mengikuti pertumbuhan batang yaitu berdiri keatas.Entah apa yang harus bapak lakukan pada tahap ini, jika seperti ini?bapak telah melakukan penyemaian, pengarapan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan dengan harapan dapat memanen dengan hasil yang baik, bukan hanya untuk bapak nak.jika sudah dipanen semoga padi-padi itu bisa sampai pada tahap menjadi beras hingga menjadi nasi, dan sampai pada perut-perut manusia, yang tidak berahir di tempat sampah karena hal ini pun kemungkinan bisa terjadi. Benar tidak nak?
bukan tentang  kaki bapak yang gatal, rumput-rumput atau serangga yang menjengkelkan, padi bapak yang takut tidak merunduk, ataupun nasi yang berahir di tempat sampah.
Jika kamu si kecil itu nak, sudah pada tahap mana engkau anakkujika engkau sedang tumbuh dan menghijau diladang, orangtuamu pasti juga akan terus menjaga, memperhatikan, memberikan kasih sayang yang penuh untukmu.Jika sebentar lagi engkau akan berbuah, ingatlah nak merunduklah…karena itu harapan bapak, merunduk atau menengadahnya padi, semua orangpun tau yang mana yang berisi.jika sudah menjadi beras, jadilah  beras yang berkualitas, yang tidak ditemani ribuan kutu karena engkau sama seperti orang kebanyakan, tertimbun didalam tempat-tempatmu,. Padahal jika kau lihat diluar tempatmu ada banyak orang yang memungut ceceranmu, ada yang harus menukarmu dengan waktunya setengah hari, selalu begitu dan begitu.jika  engkau anakku sudah pada tahap menjadi nasi bapak berdo’a untukmu selalu agar engkau menyapa perut-perut manusia, bukan hanya untuk mereka yang berdasi, atau mereka yang memiliki gelar diri. Tapi untuk mereka juga yang  tidak jauh nasibnya dengan bapak, sapalah nak.kalaupun engkau terjatuh tanpa ketersengajaan, semoga engkau menyapa perut yang akan menemanimu dipiring. Sehingga engkau tetap menyapa perut-perut manusia walau prosesnya lama.
bersabarlah nak, karena inilah jalannya, inilah hidup, perlu proses untuk sampai pada tujuan kita mungkin seperti harapan bapak.
Tidak selalu mulus, ada saja kan?
Anakku.”Bapak pikir, bapak-bapak disanapun tak jauh dengan harapan bapak, mungkin hanya berbeda sedikit, mungkin.  
Sungguh bapak tidak lelah, buktinya bapak tak pernah kehabisan keringat.Sungguh bapak bisa mengeluarkan keringat dari mata bapak ini, jika engkau sudah mampu menyapa perut-perut itu nak, Hah….kenapa, bukan keringat? Hehe mungkin keringat selalu mendominasi air yang ada pada bapak tiap harinya tanpa jeda.