Diawali dari sebuah titik, lalu ku tuju satu titik lagi, dan tak pernah ku palingkan pandangan pada satu titik itu. Aku hadapi dengan senyuman titik-titik berwarna yang terus kubuat dalam perjalanan menuju titik itu, kubiarkan ia menjadi pewarna, atau pengantarku menuju titik itu. karena dari titik awal hingga titik yang kutuju kan ku coba ku tarik garis lurus antarnya.
Selasa, 04 Oktober 2016
Lelahku Tegar dalam Takbiratul Ikhram
Indal fajri kuntu usholi.... usholi lillahitaala
ushali lillahitaala.........
Innashalati, wa nusuki, wa mahyaya, wa mamati lillahirabbil alamin...
Lillahirabil alamin..... :-)
Rabbi
Ya Rabb....
Lontaran kalimat itu lebih menyayat daripada bilahan pedang
Terngiang-ngiang dalam setiap kesendirian
Hambamu kembali tersungkur dalam hamparan sajadah panjang
MenemuiMu dalam kekerontangan
Nyaris menyerah dalam kata lelah
Dunia dan isinya ku rasa tidak sedang bersahabat
DekapanMu adalah satu yang hambamu ini rindukan
Merindukan ketenangan
Yang selalu ditemukannya dalam kebersamaan (denganMu)
Dari terucap niat hingga salam
Tertegun diawal dalam takbiratul ikhram
Berkali-kali ku ucapkan segalanya lillah untukMu
Lantas kenapa langkahku tertatih hanya karena kalimat yang tak berbobot
Yang berucap tak pernah tau seberapa jauh, seberapa letih atas masa yang pernah ku lewati
Yahh nampak sekali menjengkelkan dan membuatku muak
Bisa saja aku membalas kembali dengan kata-kata
Tapi aku bukan terbentuk untuk menjadi orang yang sama atau menyerupai
Aku berteriak memanggil namaMu
"Rabbi"
Bukan ia yang berkuasa atas masaku, bukan ia yang harus menyoret-nyoret atau mengganti warna-warna lukisan asa yang jauh lama sudah tertuang ..
"Bukan"
Tegar hati
Ini perjalanan hidupmu
Ini soal jawaban atas setiap pertanyaan dirimu sendiri
Bukan beban jawaban atas setiap pertanyaan ia, yang kamu sendiripun tidak tahu
Tegar hati
karena bukannya lelahmu lillah ???? :-)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar