Bak dihunus pedang dari jarak dekat sehingga membuat sakit, terluka, perlu tahap perawatan dan penyembuhan... mungkin seperti itu untuk menggambarkan keadaan seseorang yang disakiti dan atau tersakiti. Disakiti dengan sengaja, tersakiti karena ketidaksengajaan atau entah sbnernya karena ketidaktauan. Rasanya bagi yang tersakiti sangat merasa puas kemudian berlalu bgtu saja.. Lantas apa yang didapat dari keduanya?? Yang tersakiti terluka, yang menyakiti mendapatkan kebahagian... sepertinya saya pikir jauh dari kata itu...kenapa?
Karena sejatinya manusia memiliki fitrah diri dalam hatinya bahwa menyakiti itu tidak baik, bagaimana jika saya diposisi itu?? Lantas sekarang setelah merasa puas saya bahagia??? Sepertinya tidak. Justru iaa membawa-bawa perasaan bersalah dalam setiap langkahnya apalagi dalam perenunganny..
Jadi buat yang disakiti dan atau tersakiti apa tidak merasa rugi jika terus menerus mendramatisir keadaan bahwa saya tersakiti nih sama dia, menceritakan pada setiap orang, ditangisi setiap malam ditambah lantunan backsound lagu melow.. ya ampun makin tragis... padahal sakitny tuh cuma buku bacaan dipinjem terus dipinjemin lagi ke temen lain.. ups gimana kalo buku itu hati... hhe beda cerita yaa???
Bukan maksud mau ledekin nih, tapi sayang sayang kan?... kita masih produktif misalny umur smp sampai dengan mahasiswaan...yaa elah knp harus galau bgt, hidup hny diibaratkan cerita roman picisan. Masih harus belajar yaa, PR numpuk, tugas antri, blm kerja kelompok..trus emangnya sampai semelow itu mau nikah sekarang-sekarang sama yang minjemin buku itu lagi... hhe masih pake seragam gitu..
Nggak.. fokus dulu dulu belajarny totalitaslah dalam masamu hingga nanti terbentuk menjadi manusia yg mempesona membuat terbelalak nyaris bikin ngeces semua orang-orang disekitarmu..ea ea...soalny kamu jalan disiang bolong bawa es krim coklat...hhhaa
Manusia yang mempesona telah melewati tahap belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi yang enak dipandang menyejukan mata menentramkan jiwa. Hmm.... bukan cuma bakal ada orang yang meminjamkan buku tapi ngasih juga bisa..bukan satu lagi, Eh.
Nah kenapa tdk harus mendramatir boleh lah sedikit dan sebentar mahh biar adà lemon tea nya.. tapi, sebentar !!.
Maafkan
Maafkan saja,
Biar hatimu bebas, dapat berpikir jernih mampu beraktivitas untuk hal yang positif, mendapat kesempatan berkarya juga mendapatkan ketentaraman. Tidak menghukum hatimu sendiri, dengan hal yang jelas sudah berlalu.. Masa mu adalah masa depan kenapa harus berbalik terus ke belakang mengingat terus menerus masa lalu.. kamu punya hak untuk bahagia.. punya hak. Hak untuk bahagia. Bahagia...
Syukur-syukur kamu yang bahagia duluan daripada dia, atau lebih baik bahagia bareng-bareng.. tapi beda tempat, kamu dengan masamu dan masa depanmu...
Hati kita berhak mendapatkan kebebasan, tidak mulu harus dihujani kenangan masa lalu. Sejatinya masa depan yang indah sudah menunggu didepan. Segala yang terjadi tidak ada yang kebetulan, ada intervensi-Nya... semua telah terulis dilauhul mahfuz..termasuk jodoh..
Tapi jodohku mau nya kamu, iaa kamu yang diridhai Allah..untuk menjadi partner hidupku membangun cinta dalam kalimat sakinah mawadah warahmah until jannah.. 😊