Kamis, 13 Desember 2012

Sejenak Mengulang Teorinya Tentang Pohon Kelapa

Ada satu menit dimana aku menyapa pohon apel,  kali ini dia tampak memerah nadanya meninggi, hah dia marah… karena sifat pelupaku ini,  makanya ku catat maksudnya itu sekarang.
dia berkata
“nak lihatlah pohon kelapa itu, pohon kelapa itu memiliki banyak buah, banyak bukan?? Saling berdekatan, tampak hijau dan kuat. Tapi coba perhatikan perlahan-lahan apakah semua buahnya sama?”
“nah makanya sekarang perhatikan dari sebanyak itu pasti ada saja yang berbeda, paham??” tanyanya.
“Sudah ingat aku sudah pernah menceritakan ini padamu?”  lanjutnya lagi
nyengir kuda aku dibuatnya, itu adalah ekspresiku biasanya. Tapi kali ini airmataku menetes,  dan aku rindu setelah itu dia menepak jidatku. Dasar anak pintar !! haha
tapi karena posisiku sekarang, tidak ada adegan itu lagi..(T,T)
Teori itu terus berulang-ulang ternyata harus aku pakai. Bukan hanya sekedar untuk diingat tapi untuk ditulis.
Dari banyaknya buah pasti ada saja yang berbeda, tidak semuanya baik tapi ada saja, ada yang sedikit bopeng. Terus apakah pohon kelapa itu membuangnya? Dia tetap memeluknya, terkecuali buah yang bopeng itu menjatuhkan diri. Begitu besar ya kasih sayang pohon kelapa itu, bahkan dia bisa saja menyalahkan dirinya sendiri tentang kegagalanya karena tidak menghasilkan buah yang sama.
Hmm… aku paham sekarang, tapi bukan karena pohon kelapa itu tapi karena pohon apelku yang selalu melihat hal-hal yang tak pernah bisa kulihat. Pikiranya yang begitu luas, dadanya yang begitu lapang, dan emosinya yang selalu mampu ia redam.
aku meluap-luappun ia segera tumpahkan air digelasku, lalu mulai dia isi lagi. Hah….syukurku karena ada pohon apel dihidupku, Allhamdulillah.
sebentar saja, coba renungkan apakah semua buah sama? Tidak. Terus kamu mngharapkan buah itu sama? Mustahil bisa sama. Jadi jika kamu memang ingin menjadi buah yang baik, bersabarlah, banyak sekali pupuk yang harus pohon apel hisap dengan akarnya. Bertahan dan jangan sampai terjatuh. Lihatlah seberapa berusaha keraskah akar-akar itu menyerap pupuk dan air. Untuk siapa? Untukmu.  Terus dengan mudah kamu menjatuhkan diri. Hai jangan !!  pohon apel masih ingin melihatmu disitu, melihatmu membesar dan mulai memerah. “Tidak lama lagi” itulah katanya hanya sekedar untuk menyemangatiku padahal bersamaan dengan itu akarnya terus meronta-ronta memegangi tanah hanya sekedar untuk menyerap air dan pupuk itu agar sampai kepada buah apel, yah untuk buah apel.
Angin itu memang menyebalkan lagi-lagi dia mengelus-elus buah apelnya, hampir saja.
Tapi kali ini sudah ku tulis teorinya, silahkan kalian elus-elus, lebih kencang lagi juga boleh.
haha...kantong teori pohon apel masih banyak.


“aku gak tau” jawabku,                     

Pohon apel dengan buahnya

Hmm…aku kangen mnggoreskan tulisanku lebih dari skedar mengkopi catatan presentasi dosen dalam menjabarkan mata kuliah seputar keperawatan..
kuawali dari huruf
a,
aduh bingung mu nulis apa???
oh iya, ada yang selalu menginspirasi hidupku, menebarkan kecerian dlm hari-hariku…dia sebuah pohon.
sebelumnya ada satu kata yang ingin selalu aku ucapkan sebelum dan  setelah tidur “terima kasih”..
terimakasih pohon apel, yang semakin lama semakin merunduk seakan tak mau kalah dengan usiamu yang terus bertambah, dulu awalnya kamu terlihat gagah , yah itu dulu..sekarang??? sekarangpun dia masih segagah itu, “semangatnya” dan itu lebih penting.
semangat pohon apel !!.
dia yang tak pernah memperlihatkan kelelahan
dia yang tak pernah mengeluh
dia yang menginspirasi hidupku..
Hidup dalam kesederhanaan dengan  selalu menciptakan kehangatan sudah pasti akan ada kebahagiaan. Bagaikan sebuah oase ditengah masaku. Masaku yang semakin menanjak pohon apel tetap memberikan keteduhan dengan daun-daunnya ia menyorai-nyoraikan agar aku tetap semangat dan yakin bahwa aku dapat menyelesaikan pendakian ini.
selalu ada canda dan tawa ditengah zaman yang rasanya sudah mulai menyered kami untuk segera dimusiumkan. Kenapa kami? Iya aku adalah sebuah buah dari pohon apel itu, jiwaku, pandanganku tercipta seperti yang pohon apel ajarkan..jika data-data kami diprint dalam lembaran-lembaran kertas maka pasti akan tampak perbedaanya dengan mereka.
Pohon apel mengajari tentang arti hidup, hidup untuk disyukuri, dipelajari dan dipahami.
tidak perlu harus menjadi buah yang terlihat menarik diantara buah yang lainya..tapi jadilah sebuah buah yang sangat bermanfaat bagi yng merasa dahaga, walaupun buah terahir yang tersisa.

pohon apel yang tak pernah kenal henti hadir mengiringiku..
jarak hanya kata, karena kami slalu bersama.