Sabtu, 03 September 2011

macet...macet..macet.....

Hmm.....yang namanya macet di Indonesia memang sudah tidak aneh lagi, apalagi ketika usai bulan ramadhan. Negeriku ini punya budaya "mudik" atau pulang kampung, mungkin sekalian silaturahmi..baguslah. tapi usut punya usut selain banyak hal positifnya banyak banget hal negatifnya...(yang sebenarnya udah pada tau ya??..)
  1. Ngabisin duit, hehe...tapi ya skali-kali gak papalah kan bisa ketemu emak, abah, ua, bibi,  dan lain sebagainya..yang cuma setaun sekali ini.
  2. Bikin badan pegel-pegel, apalagi ni ya kalo bawa tentengannya banyak alias oleh2. Mending cuma pegel-pegel kalo sakit?? mau lebaran atau liburan ko sakit.
  3. Rawan kecelakaan, emng sih yang namanya kecelakaan gak musti pas lagi mudik aja tapi liat aja di TV-- banyak banget kan kendaraan yang kcelakaan...misalnya kereta api wuih lebih dari puluhan orang luka2 bahkan ada yang meninggal.
  4. Macet, ini ni yang bikin kewalahan bapa polisi (ya kan paa?? ^_^)..hampir disemua titik macet dari tiga hari sebelum lebaran atau setelah libur sekolah atau libur kerja ampe setelahnya, macet dimana2. hmm...ada yang pulang rekreasi atau arus mudik alias balik lagi bertemu disatu titik so macet deh, wuih...panjangnya...gmn gak macetnya panjang dan lama yang namanya mobil pribadi pada keluar semua, motor semua rumah punya, mending satu rumah satu ..ini setiap anak satu. bayangin aja kalo anaknya ada 11 ???. haha... ada hal unik lagi, kendaraan umum tu gak laku atau anehnya jadi gak berdesak-desakan..ya iya atuh orang yang pas pulangnya naik bis jadi bawa mobil.. knp? ngrental kali ya...buat bawa keluarganya ke kota...ah ni adalah sebenarnya bukan hanya permasalahan bagi para aparat negara tuk menyelesaikannya, tapi semua pihak..aku, kamu, dan kita semua...^_^
Ana punya solusi buat perorang, gmn kalo mau silaturahmi tu gak mesti lebaran kan ada hari-hari libur yang lain?. Ini demi keamanan dan kenyamanan bersama menciptakan penduduk Indonesia yang tertib dan rapih...bukan ngerapihin mobil dijalan ampe berpuluh-puluh kilo alias bikin cerita dari cibubur ke cibeber, ampe nyampenya dua hari dua malem..hehe 
Ini cuma hasil survei aku....jika ada kesamaan mungkin itu hanya kebetulan semata...afwan.

ku pergi.....

Tiga Hari Terakhir.....
Kucoba Putuskan
Semuanya....
Maafku Harus Pergi....
Karena ku Yakin ini
Takdirku.....

Kesempatan Hanya

Sekali...
Kuraih Apa Yang Terbaik
Untukku....

Pergi.....

Ku pergi....
Meninggalkan Untuk Masa
Depan Nanti.....
Dan Entah Dapat....
Lama ku Bertahan Disana
Nanti....
aku Pergi....
Berat Yang Kurasakan
Meninggalkan Semua
Disini....
Namunku Harus Pergi...

Demi Mimpi-mimpiku
Selama Ini......

Jumat, 11 Maret 2011

4 Penyakit Mata Akibat Sinar Matahari

Chi baca ini di artikel kesehatan....dibaca ya  ....^_^
Berikut ini merupakan 4 penyakit pada mata yang paling sering terjadi akibat pajanan sinar matahari:
Pinguekula dan Pterigium merupakan tonjolan submukosa konjungtiva yang timbul akibat kerusakan oleh sinar matahari (actinic damage); kedua lesi ini terjadi di daerah konjungtiva yang terpajan sinar matahari (misalnya fisura interpalpebra). Pterigium merupakan pertumbuhan mukosa konjungtiva dan jaringan ikat fibrovaskular yang berasal dari dalam limbus dan bermigrasi ke kornea. Pterigium biasanya tidak mengganggu penglihatan; tindakan reseksi dilakukan atas indikasi iritasi atau alasan kosmetik; namun, dapat terjadi keganasan yang bersifat occult. Pinguekula tidak menginvasi kornea kendati dapat mengganggu penyebaran selaput tipis air mata dan mengakibatkan dehidrasi setempat dengan terbentuknya lekukan pada permukaan kornea (dellen); keadaan ini dapat meradang akibat respon granulomatosa terhadap jaringan kolagen yang rusak oleh sinar matahari.
Karsinoma sel skuamosa. Neoplasma cenderung terjadi pada limbus dan keadaan ini agaknya berhubungan dengan pajanan sinar matahari. Karsinoma sel skuamosa memiliki korelasi dengan human papillomavirus tipe 16 dan 18; neoplasma ini cenderung mengikuti perjalanan penyakit yang indolen. Pada hakikatnya, karsinoma mukoepidermoid merupakan tumor yang lebih agresif.

Nevus konjungtiva sering dijumpai dan secara khas bersifat jinak; tumor ini jarang menyerang kornea atau muncul pada forniks. Inflamasi kronik dengan sel-sel eosinofil dapat terjadi pada usia remaja (inflamed juvenile nevus).
Melanoma konjungtiva terjadi secara unilateral dan secara khas mengenai orang dengan kulit yang cerah dan berusia pertengahan. Sebagian besar tumor ini timbul melalui fase intraepitel yang disebut melanosis ahuisita primer dengan atipia: keadaan ini secara kasar dapat dianalogikan dengan melanoma in situ. Melanoma konjungtiva akan terjadi pada 50% hingga 90% lesi ini dan pertama-tama bermetastasis ke dalam kelenjar parotis atau kelenjar getah bening submandibularis dengan angka mortalitas sebesar 25%. Penanganan yang terbaik adalah melakukan ekstirpasi lesi prekursor.

Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kulit

Lapisan kulit manusia bersusun seperti lapisan kue lapis. Lapisan paling luar disebut kulit ari, di dalam terdapat lapisan jangat dan lapisan lemak. Pada kulit ari terdapat sel yang berguna untuk pergantian kulit dan sel melanosit pembentuk pigmen eumelanin di dalamnya terdapat melanosom tempat terjadinya melanisasi pembentukan pigmen eumelanin. Seperti telah diuraikan di atas, fungsi eumelanin adalah sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari, selain untuk mewarnai kulit. Orang yang berkulit hitam, sel melanosit-nya lebih banyak dibandingkan dengan orang berkulit putih, sehingga lebih tahan terhadap sengatan cahaya matahari. Sebaliknya, orang berkulit putih, pajanan/paparan sinar matahari mudah menembus lapisan kulit ari, mudah terbakar, dan terkena kanker kulit.
Kekuatan sinar matahari tergantung dari jenis ultra violet (UV) yang terkandung.
Jenis sinar UV terdiri atas sinar ultra violet A (UVA), sinar ultra violet B (UVB), dan visible light. Sinar UVB dengan panjang gelombang pendek, disaring oleh lapisan ozon sehingga mencapai atmosfer bumi dengan kadar yang cukup tinggi dan menyebabkan pemaparan pada kulit ari dengan gejala terbakar (sunburn) atau kecoklatan (sutan). Sementara itu, sinar UVA memiliki energi yang lebih rendah, tetapi mampu menembus lapisan lemak pada kulit. UVA inilah yang bertanggung jawab terhadap kerusakan kolagen dan jaringan elastin, yakni zat yang membuat kulit menjadi kuat dan kenyal.
Apa yang harus dilakukan untuk menangkal sinar matahari? Pertama, para ahli Zat SPF adalah kemampuan sebuah tabir surya untuk menurunkan jumlah sinar UV yang mencapai kulit. Jika pada tabir surya terdapat SPF 15, berarti kulit akan terbakar selama 15 x 20 menit = 300 menit. Dua puluh menit itu merupakan batas toleransi kulit dan sengatan UV. Tabir surya yang beredar dan SPF 2 sampai SPF 34.

menganjurkan selalu menggunakan tabir surya jika terpapar cahaya matahari. Tabir surya ada bermacam-macam jenisnya. Ada yang berbentuk krim, cairan, gel, atau busa. Terbaik adalah tabir surya yang mengandung SPF dan sesuai dengan jenis kulit kita.
Dalam memilih tabir surya juga harus diperhatikan jenis kulit. Apakah kondisi kulit berminyak dan berjerawat? Jika ya, pilihlah tabir surya yang bebas minyak atau non-komedogenik. Tabir surya kimiawi mengandung bahan aktif golongan PABA (para amino benzoin), non-PABA, dan kombinasi. Golongan PABA menghalangi atau memblokir UVA (yang membuat kelainan pigmentasi), sedangkan pemblokiran terhadap UVB (sinar yang menyebabkan kulit terbakar) bersifat lemah. Tabir surya kombinasi mengandung lebih dan satu bahan aktif dan melindungi kulit dan UVA dan UVB. Dengan mengetahui bermacam-macam tabir surya, rasanya tak ada lagi yang perlu dikhawtirkan akibat yang terjadi karena paparan matahari.

Pustaka
Merawat Kulit & Wajah Oleh dr. Maria Dwikarya, DSKK